Jumat, 27 November 2020

Profesional Menjadi Orang Tua

Akhir November 2020 ini sayang sekali jika terlewat begitu saja. Pasalnya bulan November lebih tepatnya tanggal 11 November 2012 adalah tanggal pernikahan kami. Maka sudah delapan tahun kami menjalani rumah tangga ini. Masa perkenalan, penyesuaian dan penyatuan pola pikir di lima tahun pertama sudah kami lewati. Alhamdulillah... Pyuuuf... Penuh perjuangan pastinya.
Apalagi belum genap setahun menikah tepatnya 18 September 2013 Allah mengamanahi kami berdua dengan kehadiran putri kembar penyejuk hati. Antara senang dan huaaah... cobaan dalam merawat bayi kembar sungguh menguras emosi, tenaga, maupun finansial. Namun, sungguh saat ini kami menuai buah yang manis. Seakan-akan dua tahun merawat bayi, mengASI berlalu singkat begitu saja. Saat ini mereka sudah duduk
di bangku kelas 1 SD.
11 November kemarin tidak jauh beda dengan hari-hari biasanya karena bertepatan dengan hari Jum'at dimana suami ada jadwal ngajar sampai malam, sehingga perayaan delapan tahun pernikahan kami undur keesokan harinya, biasaaa makan-makan.
Nah, menyoal menjadi orang tua. Fokus kami saat ini adalah bagaimana menjadi orang tua yang profesional. Maksudnya adalah memisahkan persoalan pribadi kami antara peran sebagai suami dan istri dengan pekerjaan tim kami sebagai ayah dan ibu. Karena mendidik anak tidak bisa sendiri seperti cara kita membuatnya kan.. he he. Sebisa mungkin jika kita sedang ada masalah berdua maka tidak bertengkar di depan anak, kemudian tidak pula menjelekkan salah satu pihak di depan anak. Itu akan menjatuhkan harga diri salah satu pasangan di hadapan anak. Anak menjadi tidak patuh dengan siapa pun di antara kedua orang tuanya. Dan itu sungguh sangat berbahaya di era digital ini. Yang mana Google Asistant siap sedia menemani pengguna smartphone. Bayangkan jika anak kita sering dimarahi oleh ayah atau ibunya kemudian tidak ada figur yang dekat dengannya maka dengan amat mudah anak akan bertanya apa pun kepada Mbah Google.
Yup. Profesional menjadi orang tua bukan melulu karena istri diberi jatah belanja yang banyak oleh suami, atau sebaliknya suami mendapatkan pelayanan prima dari sang istri. Namun, profesional menjadi orang tua adalah menempatkan urusan pendidikan dan pengasuhan anak pada prioritas yang utama. Agar keberadaannya sesuai dengan tugas yang diberikan oleh Allah SWT di muka bumi ini.
Selamat menjalani hari-hari berumah tangga yang panjaaaang dan penuh pahala ini. Semoga Allah menghadirkan surga dalam rumah tangga kita dunia dan akhirat.











Sekilas Perjalanan Haji 1431 H 2010 M Part I

#Berani-Percaya Diri-Rendah Hati# Yaaah.. itulah hidup yang kurasa bagaikan mimpi. Sekejap terjadi begitu saja.. Banyak hal yang tidak bisa...